Saturday, 25 August 2012
Sejarah METAL UNDERGROUND
16 tahun yang lalu, Underground Metal, mulai muncul di industri musik barat. Tampil dengan 2 jenis yang berirama cepat dan yang berirama sedang (slow).
Profil AVENGED SEVENFOLD
Avenged Sevenfold atau disingkat A7X
adalah band Heavy Metal yang sangat terkenal di dunia, band yang
digawangi oleh Matt Shadow sebagai vokalis, Synyster Gates (lead
guitar), Zacky Vengeance (guitar), Johnny Christ (bass), dan The
Reverend (drum) dibentuk di Huntington Beach, California pada tahun
1999.
Band yang berawal dari kisah pertemanan masa SMA sudah menghasilkan 6 album yaitu Sounding the Seventh Trumpet (2001), Waking the Fallen (2003), City of Evil (2005), Avenged Sevenfold (2007), Diamonds in the Rough (2008), Nightmare (2010).
Namun dari awal terbentuknya personil sudah mengalami beberapa kali perubahan. Awal terbentuknya band ini digawangi oleh M. Shadows, Zacky Vengeance, The Rev dan Matt Wendt. Kemudian datang Synyster Gates pada 2000, tahun yang sama keluarnya Matt Wendt (bass). Selain itu ditahun yang sama Justin Sane (bass) bergabung dengan Matt Shadow dkk. hanya sampai tahun 2002. Ditahun 2002 bergabung Dameon Ash yang hanya bertahan selama setahun sampai akhirnya digantikan oleh Johnny Christ (bass) yang bertahan sampai sekarang.
Komposisi personel terakhir ini bertahan sampai tahun 2009 ketika The Rev meninggal karena keracunan akibat penggunaan piskotropika yang dicampur - campur, sering juga disebut polydrug use atau "cross fading". Setelah itu posisi Drummer sempat diisi oleh Mike Portnoy eks-drummer Dream Theater yang kemudian diganti oleh Arin Ilejay eks-drummer Confide sampai sekarang.
Band yang berawal dari kisah pertemanan masa SMA sudah menghasilkan 6 album yaitu Sounding the Seventh Trumpet (2001), Waking the Fallen (2003), City of Evil (2005), Avenged Sevenfold (2007), Diamonds in the Rough (2008), Nightmare (2010).
Namun dari awal terbentuknya personil sudah mengalami beberapa kali perubahan. Awal terbentuknya band ini digawangi oleh M. Shadows, Zacky Vengeance, The Rev dan Matt Wendt. Kemudian datang Synyster Gates pada 2000, tahun yang sama keluarnya Matt Wendt (bass). Selain itu ditahun yang sama Justin Sane (bass) bergabung dengan Matt Shadow dkk. hanya sampai tahun 2002. Ditahun 2002 bergabung Dameon Ash yang hanya bertahan selama setahun sampai akhirnya digantikan oleh Johnny Christ (bass) yang bertahan sampai sekarang.
Komposisi personel terakhir ini bertahan sampai tahun 2009 ketika The Rev meninggal karena keracunan akibat penggunaan piskotropika yang dicampur - campur, sering juga disebut polydrug use atau "cross fading". Setelah itu posisi Drummer sempat diisi oleh Mike Portnoy eks-drummer Dream Theater yang kemudian diganti oleh Arin Ilejay eks-drummer Confide sampai sekarang.
Tuesday, 21 August 2012
Permasalahan Seputar Processor
Prosesor panas
·
Langkah
pertama, bersihkan heatsink dengan cara berikut:
ü
Lepaskan semua kabel yang terhubung pada CPU,
kemudian buka penutup casing pada CPU.
ü
Lepaskan kabel power kipas yang terhubung pada
motherboard.
ü
Buka kuncian pada heatsink , kemudian lepaskan
heatsink dari prosesor.
ü
Pisahkan kipas dari heatsink dengan menggunakan
obeng.
ü
Bersihkan kipas dan heatsink dengan menggunakan
kuas cat yang bersih.
·
Langkah kedua, ganti heatsink dan kipas prosesor
dengan yang baru jika heatsink dan kipas prosesor yang lama tidak dapat
mendinginkan prosesor secara optimal, yaitu dengan cara berikut:
ü
Lepaskan semua kabel yang terhubung pada CPU,
kemudian lepaskan penutup CPU.
ü
Lepaskan kabel power kipas yang terhubung pada
motherboard.
ü
Buka kuncian pada heatsink,kemudian lepaskan
heatsink dari prosesor.
ü
Pasang heatsink dan kipas yang baru, dan
pastikan kabel power kipas terhubung pada motherboard.
System operasi tidak mau startup
setelah dilakukan penggantian prosesor baru
Lakukan
pemasangan ulang prosesor dengan langkah-langkah berikut:
·
Lepaskan
semua kabel yang terhubung pada CPU,kemudian lepaskan penutup CPU.
·
Lepaskan
kabel power kipas yang terhubung pada motherboard.
·
Buka
kuncian pada heatsink,kemudian lepaskan heatsink dari prosesor.
·
Tarik
tangkai pengunci prosesor pada soket prosesor.
·
Lepaskan
prosesor dari soketnya.
·
Pasangkan
prosesor pada soket prosesor, pastikan bahwa letak pemasangan prossor benar.
·
Tekan
tangkai mur pengunci prosesor.
·
Pasang
kembali heatsink dan kipas prosesor diatas prosesor, pastikan bahwa heatsink
dan prosesor terpasang dengan benar dan terkunci.
·
Hubungkan
kabel power kipas pada motherboard.
·
Tutup
kembali casing CPU.
Permasalahan Seputar Motherboard
1) Gejala : 1 kali suara beep
Penyebab : Kegagalan refresh DRAM. System mempunyai masalah mengakses memori untuk me-refresh-nya.
Solusi : - Perbaiki posisi memori RAM pada slot memori.
- Pindah slot RAM pada slot yang kosong.
- Ganti dengan RAM yang baru.
2) Gejala : 2 kali suara beep
Penyebab : Kegagalan rangkaian parity. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya masalah pada memori atau motherboard.
Solusi : - Perbaiki posisi memori RAM pada slot memori.
- Pindah slot RAM pada slot yang kosong.
- Ganti dengan RAM yang baru.
3) Gejala : 3 kali suara beep
Penyebab : Kegagalan base memori 64K. Kegagalan ini disebabkan slot memori yang dikelompokkan dalam modul yang memiliki chip rusak.
Solusi : - Perbaiki posisi memori RAM pada slot memori.
- Pindah slot RAM pada slot yang kosong.
- Ganti dengan RAM yang baru.
4) Gejala : 4 kali suara beep
Penyebab : kegagalan system timer. Kemungkinan terdapat kesalahan pada satu atau lebih timer yang digunakan untuk mengontrol fungsi-fungsi pada motherboard.
Solusi : - Perbaiki posisi memori RAM pada slot memori.
- Pindah slot RAM pada slot yang kosong.
- Ganti dengan RAM yang baru.
5) Gejala : 5 kali suara beep
Penyebab : Kegagalan prosesor. Kegagalan ini disebabkan panas berlebih atau prosesor tidak terpasang benar ke dalam soketnya.
Solusi : - Perbaiki posisi prosesor pada motherboard.
- Perbaiki kedudukan pendingin prosesor.
6) Gejala : 6 kali suara beep
Penyebab : Kegagalan keyboard controller / gate A20. Keyboard controller adalah chip pada motherboard yang mengendalikan keyboard anda.
Solusi : - Perbaiki posisi port keyboard.
- Ganti chipset yang mengatur fungsi keyboard.
CPU sering mengalami hang
· Langkah pertama, periksa jenis memori yang digunakan pada motherboard dengan cara berikut:
ü Lepaskan dahulu semua kabel yang terhubung pada CPU, kemudian buka casing CPU.
ü Buka pengunci pada slot memori, kemudian angkat memori dari motherboard.
ü Periksa spesifikasi memori yang tertulis pada badan memori, sesuaikan dengan spesifikasi dari motherboard yang terdapat pada buku panduan motherboard.
ü Jika spesifikasi memori sama, pasangkan kembali pada slot memori pada motherboard.
· Langkah kedua,periksa kesehatan hardisk anda dengan cara berikut:
ü Scan hardisk anda dengan menggunkakan program scan disk atau dengan menggunakan program sejenis.
ü Jika pada hardisk terdapat bad sector, lakukan low level format pada hardisk tersebut.
· Langkah ketiga, lakukan scan virus pada hardisk anda dengan menggunakan anti virus yang telah ter-update.
Kinerja komputer menjadi lambat
· Langkah pertama, periksa besar kapasitas memori yang anda gunakan. Jika kapasitas memori yang anda gunakan kurang, tambahkan memori dengan jenis yang sama pada motherboard anda.
· Langkah kedua, periksa suhu prosesor dengan langkah-langkah berikut ini:
ü Masuk pada BIOS, kemudian buka system information. Jika suhu yang ditampilkan lebih dari 60 oC , segera shutdown CPU anda.
ü Lepaskan semua kabel yang terhubung pada CPU, kemudian buka casing CPU anda.
ü Periksa heatsink dan kipas prosesor. Jika heatsink dan kipas prosesor sangat kotor, lakukan pembersihan heatsink dan kipas prosesor.
ü Apabila heatsink dan kipas prosesor tidak dapt mendinginkan prosesor dengan optimal, sebaiknya dilakukan penggantian heatsink dan kipas prosesor yang memiliki kualitas pendinginan yang lebih baik.
· Langkah ketiga, lakukan scan virus pada hardisk dengan menggunakan antivirus yang telah ter-update.
Hardware terintegrasi (onboard) tidak berfungsi
· Langkah pertama, periksa apakah driver hardware telah terinstall pada system atau tidak? Berikut langkah-langkah pemeriksaan :
ü Klik start pada windows , kemudian klik kanan pada ikon My Computer. Pilih dan klik Properties.
ü Pada jendela properties, klik tab Hardware , kemudain klik Device Manager.
ü Pada jendela device manager, emua hardware yang terpasang pada CPU akan ditampilkan. Jika driver hardware tersebut belum terinstal, akan ditandai dengan munculnya tanda tanya pada salah satu device.
· Langkah kedua, install hardware dengan menggunakan driver yang telah diberikan oleh vendor pembuat hardware tersebut.
· Langkah ketiga, periksa setting BIOS pada motherboard anda, pastikan semua fasilitas hardware onboard pada motherboard telah di-enable.
Monday, 20 August 2012
Cara Membuat Workgroup
·
Klik “Start” pilih “Control Panel”
·
Pilih “Network Setup Wizard”
·
Ikuti langkah berikutnya
·
Step 1 pilih “other”
·
Berikan nama PC (contoh : PC_1)
·
Ubah nama workgroup (contoh : TEKAJE)
·
Pilih “just finish…” next – finish
·
Computer akan restart otomatis.
Tujuan Utama Jaringan Komputer
Tujuan utama jaringan computer adalah :
1.
Membagi sumber daya (Resource Sharing)
Contohnya : berbagi pemakaian printer, CPU,
memori dan hardisk.
2.
Media komunikasi & informasi
Contohnya : surat elektronik (email) ,
chatting, teleconference , dan web browsing dan lain-lain.
Sedangkan manfaat jaringan computer adalah :
ü
Resource Sharing , dapat menggunakan
sumber daya yang ada secara bersama-sama.
ü
Reliabilitas
Tinggi , dengan jaringan computer, kita akan mendapatkan reliabilitas yang
tinggi dengan memiliki sumber-sumber alternative persediaan.
ü
Cepat
& Efisien , jaringan computer memungkinkan proses pengiriman data
berlangsung cepat & efisien.
ü
Real Time
, jaringan computer dapat memudahkan seseorang berkomunikasi dengan oranglain
melalui pesan teks, gambar, audio & video secara langsung.
Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekumpulan dua atau lebih komputer yang terhubung satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. Informasi dan data bergerak melalui media transmisi jaringan baik menggunakan media kabel atau tanpa kabel (nirkabel) , sehingga memungkinkan pengguna jaringan untuk dapat saling bertukar dokumen/data, mencetak pada printer atau software yang terhubung dalam jaringan. Tiap computer, printer, atau perangkat yang terhubung ke dalam jaringan disebut node.
Teknik Penyaluran Sinyal
Teknik penyaluran sinyal menggunakan beberapa teknik berikut:
1. Baseband
Baseband merupakan teknik penyaluran dengan menggunakan sinyal digital. Transmisi yang digunakan bersifat bidirectional dan digunakan untuk topologi kabel bus dengan jangkauan pendek. Media yang digunakan adalah kabel coaxial berukuran 0.4” dan data rate 10 Mbps (Mega Bit Per Sekon) dapat menjangkau jarak 500 meter.
2. Broadband
Broadband merupakan teknik penyaluran data menggunakan sinyal analog dengan Frequency Division Multiplexing (FDM). Spectrum media transmisi dapat dibagi sesuai keperluan. Jarak yang dijangkau lebih jauh dibandingkan dengan baseband,jadi harus ada 2 saluran data. Semua stasiun mengirim sinyal melalui inbound dan menerima sinyal dari saluran outbound melalui 2 cara , yaitu memakai dua kabel terpisah dan menggunakan satu kabel dengan frekuensi modulasi berbeda. Broadband lebih baik dari baseband karena dapat mengirim suara dan video secara bersamaan. Dalam beberapa hal , jaringan broadband sama dengan jaringan TV.
Cara Memperbaiki Directsound Error pada Winamp
Error winamp code-88780078
Pada winamp :
-Buka menu Option > Preferences ,pilih Plug-in >
Output
-Lihat kolom sebelah kanan pilih dan klik 2x Nullsoft
directsound Output… (out_ds.dll)
-Pada tab Device pilih Realtek HD Audio Output
-Refresh > Apply
-Restart winamp dan putar lagu
Kumpulan Serial Number Windows XP
Win XP Home OEM
JQ4T4 – 8VM63 – 6WFBK
– KTT29 – V8966
Win XP Home Retail
RH6M6 – 7PPK4 –
YR86H – YFFFX – PW8M8
Win XP Home Upgrade
RH6M6 – 7PPK4 –
YR86H – YFFFX – PW8M8
Win XP Media Center 2005
C4BH3 – P4J7W –
9MT6X – PGKC8 – J4JTM
Win XP Prof Corp
XP8BF – F8HPF –
PY6BX – K24PJ – TWT6M
Win XP Prof OEM
XJM6Q – BQ8HW –
T6DFB – Y934T – YD4YT
Win XP Prof Retail
CD87T – HFP4C –
V7X7H – 8VY68 – W7D7M
Win XP Prof Upgrade
CD87T – HFP4C –
V7X7H – 8VY68 – W7D7M
Run WPA_kill.exe (in TOOLS \ CRACK) to disable activation
in non-corporate install. CD NR 17 815
Windows 2000 Powered Network Attached Storage (NAS)
RBDC9 – VTRC8 –
D7972 – J97JY – PRVMG
CD NR 17 515 Micosoft Windows XP Proffesional Reduced
Media Edition CD NR 17 516
Microsoft Windows XP Pro Upgrade with Service Pack 2
Integrated
CD87T – HFP4C –
V7X7H – 8VY68 – W7D7M
CD NR 17 256
Microsoft Windows XP Media Center Edition 2005 [ 2 CDs ] CD
NR 16 643
C4BH3 – P4J7W –
9MT6X – PGKC8 – J4JTM
Tuesday, 24 July 2012
Step by Step Instalasi Jaringan WAN
Peralatan
1.Kompas dan peta topografi
2.Penggaris dan busur derajat
3.Pensil, penghapus, alat tulis
4.GPS, altimeter, klinometer
5.Kaca pantul dan teropong
6.Radio komunikasi (HT)
7.Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter
8.Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
9.Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
10.Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell
11.Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
12.Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya)
Survey Lokasi
1.Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta
2.Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path
3.Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4.Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi
5.Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi
6.Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat
Pemasangan Konektor
1.Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2.Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel
3.Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4.Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5.Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser
6.Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor
7.Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)
8.Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
9.Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10.Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet
Pembuatan POE
1.Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
2.POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss
3.Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short
4.Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter
Instalasi Antena
1.Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat
2.Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail
3.Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
4.Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5.Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena
6.Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah
Instalasi Perangkat Radio
1.Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2.Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
3.Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan
4.Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5.Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6.Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility
7.Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
8.Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna
Pengujian Noise
1.Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2.Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
3.Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
4.Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % - 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %
5.Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang
6.Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
7.Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.
Perakitan Antena
1.Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
2.Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan
3.Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4.Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
5.Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan
Pointing Antena
1.Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2.Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
3.Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
4.Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas
5.Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
6.Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7.Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)
Pengujian Koneksi Radio
1.Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
2.Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3.Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4.Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
5.Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
6.Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7.Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
8.Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600
9.Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum
10.Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar
1.Kompas dan peta topografi
2.Penggaris dan busur derajat
3.Pensil, penghapus, alat tulis
4.GPS, altimeter, klinometer
5.Kaca pantul dan teropong
6.Radio komunikasi (HT)
7.Orinoco PC Card, pigtail dan PCI / ISA adapter
8.Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel
9.Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley
10.Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel, TBA, unibell
11.Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45
12.Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya)
Survey Lokasi
1.Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta
2.Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstructure) sepanjang path
3.Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
4.Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi
5.Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi
6.Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat
Pemasangan Konektor
1.Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
2.Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel
3.Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
4.Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
5.Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser
6.Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor
7.Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah)
8.Terakhir, tutup seluruh permukaan dengan isolator karet untuk mencegah air
9.Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
10.Konektor terbaik adalah model hexa tanpa solderan dan drat sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan menggunakan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet
Pembuatan POE
1.Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
2.POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss
3.Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short
4.Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter
Instalasi Antena
1.Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstructure terdekat
2.Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat strenght, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail
3.Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
4.Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
5.Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena
6.Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah
Instalasi Perangkat Radio
1.Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
2.Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
3.Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan
4.Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
5.Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
6.Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility
7.Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
8.Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna
Pengujian Noise
1.Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
2.Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
3.Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
4.Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % - 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %
5.Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang
6.Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
7.Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.
Perakitan Antena
1.Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
2.Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan
3.Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
4.Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
5.Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan
Pointing Antena
1.Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
2.Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
3.Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
4.Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas
5.Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
6.Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
7.Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)
Pengujian Koneksi Radio
1.Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
2.Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
3.Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
4.Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
5.Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
6.Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
7.Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
8.Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600
9.Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum
10.Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 ms masih dianggap wajar
Pengertian Communication Server
Communication Server mengkonsentrasikan komunikasi pengguna dial-in dan remote akses ke LAN. Communication Server memiliki beberapa interface analog dan digital serta mampu melayani beberapa user sekaligus
Pengertian Modem
Modem adalah sebuah perangkat dibutuhkan untuk mempersiapkan data untuk transmisi melalui local loop. Modem lebih dibutuhkan untuk jalur komunikasi analog dibandingkan digital. Modem mengirim data melalui jalur telepon dengan memodulasi dan demodulasi sinyal. Sinyal digital ditumpangkan ke sinyal suara analog yang dimodulasi untuk ditransmisikan. Pada sisi penerima sinyal analog dikembalikan menjadi sinyal digital atau demodulasi.
Subscribe to:
Posts (Atom)